Nama
ku Elvi yanti. Jangan pernah tanya arti
nama ku karena aku sendiri juga nggak tau. Aku juga malas bertanya kenapa orang
tuaku memberi nama itu. Adikku yang perempuan namanya Nurmulya Sapitri dan si
jagoan namanya Rahmatul Maulana. Yah, di antara kami bertiga, menurutku, namaku
lah yang paling tidak jelas artinya. Masa bodoh, aku nggak terlalu ambil pusing
dengan nama yang sudah terlajur melekat. Yang kupercayai nama itu suatu saat
akan menjadi nama tersohor dunia dan akhirat. Aamiiiin.
Aku
orangnya Introvet. Menurutku, sahabat itu cukup lima orang yang penting setia.
Dari pada teman seabreg tapi satupun ngak bisa bermanfaat saat dibutuhkan. Aku
cenderung pendiam di dalam komunitas tertentu dan menjadi sedemikian heboh
ditempat lainnya. Aku suka komunitas positif yang orang-orangnya menghargai
waktu, punya etika, menghormati diri sendiri dan orang lain. Aku nggak terlalu
peduli dengan komunitas yang katanya banyak melakukan kebaikan, tetapi isinya
orang-orang yang bahkan tidak menghormati dirinya sendiri. Apa lagi model-model
senior yang sudah punya istri, masih tebar-tebar pesona. Bagiku, itu tanda
palang besar-besaran. Aku nggak suka itu. Sehebat apapun dia, nggak ada artinya
dimataku.
Aku
senang bertemu dan belajar dengan orang yang jelas. Punya tujuan, pekerja keras
dan rajin beribadah. Orang-orang seperti ini cukup diam saja didepanku, tak
usah bicara apapun, aku sudah merasa orang seperti ini membawa cahaya dalam
hidupku. Karena aku akan belajar lebih banyak dari kebiasaan mereka ketimbang
nasehat-nasehat berbuih. Dan sampai detik ini ternyata orang-orang seperti ini
tidak banyak, tapi mereka ada dan aku adalah orang yang beruntung bisa bertemu
beberapa dari mereka. Sebagian dari mereka mengajarkan aku pentingnya punya
goal dalam hidup, menasehatiku untuk lebih rajin baca buku dari pada nonton tv
dll. Menurut pengamatanku di sekitar lingkunganku ternyata sangat susah
ditemukan orang-orang seperti ini. Aku sendiri juga putus asa mencari
lingkungan yang seperti ini. Mungkin sudah saatnya aku yang membentuk
lingkungan ini untuk generasiku dan generasi setelahku.
Yang
tak terlupakan, aku punya keluarga yang menurutku lumayan sederhana. Tidak ada
yang istimewa dalam hidupku. Aku sudah merasakan perih dan sakitnya kehidupan
disaat aku masih duduk di bangku SD. Memang dasarnya aku yang terlalu tertutup.
Aku nggak suka berbagi tentang masalah yang menurutku privasi ntah masalah aku
pribadi atau masalah didalam keluargaku. Jangan pernah tanya itu. Karena aku
hanya baru bertemu beberapa orang yang bisa membuatku nyaman, sampai-sampai aku
nangis didepannya ketika mengurai cerita yang penuh luka dan air mata. Aku juga
pernah sedih, putus asa. Tapi satu hal aku adalah anak tertua. Apapun yang
terjadi aku harus tegar, kuat. Itu semua ku lakukan demi ibu, orang tua dan
adik-adikku. Sampai sekarang aku masih terus berjuang untuk kebahagian mereka.
Aku akan sangat membenci siapapun yang menyakiti mereka, terutama ibuku. Aku
pernah gagal dalam banyak hal, kawan, tapi tidak ada yang lebih menyakitkan
untukku selain melihat ibuku sedih, gundah, gelisah, sakit. Aku bisa marah
dengan diriku sendiri jika aku gagal menjadi anak yang membahagiakan dan
mengangkat beban mereka. Kalau boleh jujur, aku bukanlah manusia yang penuh
obsesi apalagi di bidang akademik. Tapi satu hal, aku bangga setiap aku membawa
pulang raport dan KHS ku ternyata aku bisa bilang “ mama, kk yang terbaik
semester ini, ma, nilai ulangan kk dapat 100, ma, kk dapat beasiswa, ma, kk
tadi bla bla.. Dan taukah kamu, nggak akan ada hp baru, bb baru, kendaraan baru
untuk ku. Mama ku hanya tersenyum. Dan itu lebih dari cukup untuk ku.
Aku
adalah orang yang tidak pernah milih dalam berteman. Aku suka berteman dengan
orang-orang positif ntah yang sudah hebat atau yang sedang merangkak mengubah
sikap, perilaku, yang sedang bekerja keras membangun kehidupan yang baik hari
ini dan kemudian hari. Aku juga tidak akan menutup diri untuk orang yang mau
belajar. Mendekatlah, aku akan bantu selama aku mampu dan yang pastinya kamu
mau. Tapi aku nggak suka dengan orang-orang yang tidak punya niat untuk
berubah.
Aku
elvi, penghayal tingkat tinggi. Punya banyak impian. Yang jika dirangkum impian
terbesarku adalah membahagiakan orang tuaku. Dan setelah itu aku ingin jadi
seperti istri nabi yang hebat-hebat itu. Contoh dekat ingin jadi seperti ainun
untuk habibi. Rasanya ingin mendampingi lelaki yang berpotensi menjadi lelaki
hebat dunia dan akhirat. Menurut Farid Poniman sih orang Feeling membutuhkan
pendamping Instuiting. Ya, semoga bisa berjodoh lah.
Aku
orangnya agak keras kepala. Biasanya apapun yang aku inginkan tercapai. Karena
aku siap berjuang sampai titik darah penghabisan untuk impian-impianku.
For
now, hanya ingin jadi orang yang lebih baik dan lebih sukses lagi.
Yang jelas aku akan menghargai siapapun yang ingin bertemanku. Walaupun aku sedikit cuek bukan berarti aku gak bisa jadi teman yang setia.
Yang jelas aku akan menghargai siapapun yang ingin bertemanku. Walaupun aku sedikit cuek bukan berarti aku gak bisa jadi teman yang setia.