Senin, 25 Maret 2013

Ingat umur 20 tahun :)

Sudah 15 hari aku berusia 21 tahun..

Waktu itu cepat banget jalannya, gak terasa hari sudah berganti. Umurku bertambah terus, prestasi masih ya standar aja. Masih ngeluh, galau ? Wajar. Gak selamanya galau cuma urusan percintaan, tapi urusan perjuangan seharusnya harus galau juga. Mendingkan galau trus sukses. Dari pada gak sukses, gak galau pulak :D. Dimana letak kebahagian masa muda anda tanpa pernah merasakan kegalauan ?*mulai ngacok :P , oke lanjutkan .. 

Rencananya mau pamer prestasi saat menginjak dan menduduki umur 20 tahun. Tapi apalah daya, belum ada yang terlalu luar biasa yang telah saya raih. Mungkin karena niat masih kurang top markotop, jadinya prestasi masih tertahan-tahan. Tapi itulah yang namanya proses harus sabar, gak boleh gegabah, banyak aturan, sesekali buat kesalahan dan itu sangat wajar :D

Jadi diumur 20 tahun yang paling berkesan adalah didirikan Mulya Galery with my sister. Mulya galery hampir ulang tahun bulan Mei ini. Insyaallah !! Masih teringat air mata yang menetes keras di sujud akhir tengah malam, memohon agar Allah memberikan jalan untuk saya menjadi anak yang mandiri. Saya capek mengagumi orang terus, anak orang terus yang dibanggain, anak orang tua saya kapan gilirannya, terutama anak yang pertamanya itu lho. Usut punya usut, ntah apa yang saya pikirkan saat itu sehingga kepikiran terus sama adik saya yang perempuan, adik saya ini kebetulan mempunyai bakat alami dalam membuat kerajinan tangan, rapi dan selalu dapat nilai bagus di sekolahnya. Akhirnya saat itu saya mencoba berbincang dengannya dan mulai berandai-andai untuk mempunyai perusahaan. Wow !! itulah mungkin otak kanan saya mulai berkerja, yang membuat saya gak takut bermimpi besar ! Amazing ! Kemudian jadilah saya dan adik saya yang serba awam ini membuat pola yang aneh-aneh bin ajaib untuk hasil karya yang gak lumayan laku ini.

Kebetulan saja, adik saya yang baru saja selesai UN memiliki waktu luang yang banyak untuk mempola, menjahit dan lain-lain, dan pada saat itu yang ada hanya kain2 flanel yang warna-warni. Oya, saya hampir lupa, modal yang saya punya waktu itu hanya 50 ribu rupiah. Cukuplah untuk membeli beberapa kain flanel, gunting, lem dan benang. Berhubung adik saya yang jago ini belum pernah berkreasi dengan kain flanel, jadi bisa dibayangkan hasilnya yang gak karuan, Cuma potong  terus lem. Bagus sih, tapi pasarnya kan teman-teman kuliah saya, jadi deh saya bahan tertawaan yang menjual produk-produk yang katanya cocok untuk anak SD, SMP untuk anak kuliahan. Tetapi saya masih ingat, hari itu saya merasa bangga sekali karena berhasil mendapatkan uang dari hasil  dagangan pertama saya seumur hidup yang hanya 13 ribu rupiah. Mungkin berbisnis pernah sih, tapi yang beginian baru pertama kali. Mungkin teman-teman bertanya apakah saya dari dulu suka bisnis. Jawabannya sama sekali gak.Malahan jaman-jaman saya Sma, saya paling benci diajak jualan pulsa, pesan-pesan baju dan lain-lain karena menurut saya sama sekali gak penting, mengganggu kegiatan belajar, organisasi. Tetapi saat itu saya selalu kepikiran kata-kata nabi kita, 9 dari 10 jalan rezeki dari berdagang. Bukankah nabi kita juga pedagang, bahkan nabi kita sudah mulai berdagang diusianya yang masih sangat muda. Dan dari hasil survey membuktikan 9 dari 10 orang kaya juga dari berdagang. Well, Balik lagi ke mulya galery, alhamdulillah sekarang mulya galery telah berhasil memproduksi ratusan produk, punya reseller, pekerja. Alhamdulillah, walaupun belum banyak yang bisa saya lakukan, tetapi setidaknya bisa mengispirasi adik-adik juga tetangga-tetangga saya, alhamdulillah beberapa orang juga aktif membantu produksi usaha kami. Adik-adik dekat rumah mulai senang belajar berkreasi, bisa punya uang jajan sendiri dan pasti kalian sangat bahagia bisa sharing dengan kakak-kakak di mulya galery yang tetap rajin mengingatkan kalian jangan lupa belajar, jadi anak yang baik, belum lagi diajarin bahasa inggris juga ya. Wah, ini lebih dari cukup kebahagiaan kakak melihat kalian tumbuh dan berkembang. Dan hasil kebahagian ini terus berlanjut sampai sekarang, walaupun belum ada yang terlalu hebat, setidaknya kalau orang tua lagi gak ada uang, uang jajan dan bayar kost ada Mulya Galery  memberikan support. Semoga kedepannya Mulya Galery terus maju. Terima kasih untuk semua kepercayaannya.

Yang kedua, Alhamdulillah di usia 20 tahun. Saya punya kesempatan ikut pelatihan 120 jam untuk menjadi relawan PMI kota Lhokseumawe. Itu merupakan kesempatan yang tak terlupakan bisa bergabung kembali dengan keluarga besar yang sangat hoby melakukan kegiatan-kegiatan kemanusian. Saya kebetulan dari Smp sudah menjadi anggota PMR. I Love It !

Dan pastinya yang paling membanggakan sekaligus gak akan terlupakan adalah bisa ke tekengon belajar dengan kak Azza Aprisaufa dan teman-teman thinks Miracle. Untuk cerita lengkapnya, Silahkan baca di postingan “ Motivator Election Season 2 “ hanya di blog tersayang ini.


Apa lagi ya ? Salah satu impian adalah bisa les bahasa inggris disebuah tempat terbaik di Lsm. Harganya mahal untuk ukuran kantong saya, tetapi Alhamdulillah saya diberi kemudahan, ada sedikit rejeki sisa dari bayar uang Spp ( Alhamdulillah, sejak semester 2 dapat beasiswa mahasiswa berprestasi ) plus gaji dari Mulya galery akhirnya saya bisa les dan berlanjut hingga sekarang. Sekarang kadang-kadang Private, gak menutup kemungkinan juga,  sahabat dari kelas lain join belajar bersama dengan saya, gak rame kok, hanya satu orang saja, konon katanya dia lagi mempersiapkan diri ke melanjutkan study ke Eropa. Semoga tercapai impiannya ya.

Terusss, apa ya ! Yups, Pemilihan duta Hiv/ AiDs se kota Lsm, saya ikutan join. Gak menang sih, but pengalaman yang sangat berharga buat orang awan seperti saya ikut acar miss-missan seperti itu. Alhamdulillah, walaupun gak menang. Yang penting tau gimana rasanya jalan diatas catwalk, bengkak kaki saya pake hak tinggi :D . Dan yang WoW nya bisa jalan lurus bak model selama seminggu, setelah itu kembali keasal :D

Wadduh, udah page 2, pegal-pegal tangan saya. Kapan-kapan disambung lagi. My Blog is My Blog. Gak boleh protes :D

Dilema Update Status

Update status yang Wow, bikin detak kagum atau sebagaimana bukan tanpa dilema lho sahabat. Dilema banget malah. Bayangkan anak muda yang hampir jadi, belum jadi, bukan belum jadi orang tapi belum jadi orang terkenal, hebat, wah dan lain-lain tapi kemudian tampil lain dengan kata-kata yang sebagian orang mengatakan sok dewasa, sok hebat, nggak pantas lah. Ok, mungkin perilakunya belum sesempurna kata-katanya, tapi bukannya seolah-olah maka terolah.

Menjadi berbeda diantara yang sama tentunya bukan hal yang haram, walaupun bagi sebagian orang aneh. Yups, aneh. Aneh karena berbagai alasan tertentu yang menurut saya ya bolehlah. Masa muda kok caranya tua banget. Mending juga sih tapi kalo ada yang bilang “ne anak katrok abis” . Aduh, rasanya mual2, muntah deh gue !! Pertanyaannya kemudian, yang gak katro itu seperti apa.

Menjadi orang yang seperti rata-rata itu biasa. Yang luar biasa itu berada diatas rata-rata umurmu. Apanya yang diatas ? Jawabannya : Kualitasmu. Kalau ada yang bilang kamu ketuaan. So, terima saja. Toh yang bilang belum tentu lebih baik dari mu.

Satu hal lagi sahabat muda, gak mudah lho selalu tampil positif dijaringan sosial dunia maya ini. Sifat kita sebagai anak muda yang masih naik-turun, kadang-kadang galau gak ketulungan. Saat pikiran lagi galau abis, pengen banget nyampein unek-unek kejaringan sosial, mau marah-marah, bentak-bentak. Akhirnya harus urut-urut dada, ingat larangan, GAK BOLEH !! GAK BOLEH UPDATE STATUS NEGATIF !! Beh, rasanya berat banget. But, mikir lagi, manfaatnya apa buat yang baca. Apakah dunia harus tau kalo gue lagi galau. Kenapa gak hubungin teman gue, trus curhat. Cukup tuhan, dia dan gue yang tau saja. Dan yang aneh lagi, apa coba manfaatnya maki-maki di dunia maya. Tau gak itu malah nurunin reputasi kamu sendiri di depan kerabat, sahabat, calon patner, calon camer, calon orang yang akan memperkerjakan kamu juga. Rugi banget malah. Bisa-bisa orang yang akan memperkerjakan kamu membatalkan niatnya karena penilaiannya yang kurang baik kekamu.

So, mulai sekarang budayakan jadi orang yang bermanfaat. Meskipun baru hal kecil yang bisa kamu lakukan, yups update status yang positif. Walaupun bukan isi ceramah, motivasi, bisa juga humor dan lain-lain setidaknya jangan galauuuuuu, cediiiiiihh..intinya jangan bikin serotonin di otak turun. Nanti kalau keseringan di tulis, baca, ingat jadi nasib lho sobat.
Ok, Keep Spirit !!! Salam Muda !!

Sabtu, 23 Maret 2013

Perubahan


Dalam hidup tidak ada yang abadi, semua akan berubah. Ntah perubahan itu kita senangi atau kita benci. Waktu berubah, umur kita berubah, tanggal, bulan, tahun hari ini akan berbeda dengan kemarin. Sel-sel dalam dalam tubuh kita juga berubah.
Perubahan bisa kita maknai secara positif juga negatif. Positif jika kita siap dengan perubahan tersebut. Misalnya dalam hal mengirim surat, jaman dulu dan sekarang sudah berbeda. Jika patner kita menuntut surat dikirim melalui email, masak iya, kita maksa ngirim lewat pak pos. So, ketika kita sudah mampu mengirim surat dengan email berarti kita sudah siap dengan namanya perubahan. Nah, jika kita malah membenci perubahan tersebut, alih-alih ngirim surat dengan email, menghidupkan komputer saja tidak mampu, berarti kita memaknai perubahan secara negatif. 
Berubah atau mati
Slogan ini mirip slogan para pejuang, merdeka atau mati. Berlebihan kah ? pastinya tidak. Tidak ada yang terlalu hiperbola disini. Jelas saja tanpa berubah kita akan menjadi manusia yang berdiri ditempat, tanpa kualitas yang diperhitungkan. Kehadiran kita hanya angin berlalu, bahkan dianggap memusingkan sebagian pihak. Bisa dipastikan akan banyak proyek yang gak akan tercantum nama kita.
Explore your self
Semua dimulai dari diri mu. Tata dirimu dari hal yang paling mudah. Bangun lah lebih cepat. Kerjakan yang harus kamu kerjakan. Jika memungkinkan carilah mentor yang bisa mengajarkan mu banyak hal. Jika terlanjur obesitas, ubahlah pola makan, istirahat, olahraga. Semoga bisa menjadi orang yang lebih bugar, percaya diri sehingga banyak kesempatan yang tidak akan pernah kamu benci kehadirannya.

Sabtu, 16 Maret 2013

Vs Vsan yuks..

Dosen A Vs Dosen B 
Kalau dosen datangnya tepat waktu, ngajarnya benar (gak kejar-kejaran, gak asal-asalan, gak lompat lompatan) eh malah gak disukai. Tapi yang model sebaliknya, malah jadi jadi idola, ngajar asal-asalan, tanpa memperdulikan ntah paham atau gak si mahasiswanya, yang notabene bilang sudah ngerti padahal gak ngerti, yang penting kuliah cepat tutup buku, eh gayung bersambut, dosennya sepaham. Kita  kaum minoritas sering ditindas oleh si mayoritas, mayoritas malas belajar maksudku, katanya sih jurusan sudah sesuai hati nurani, tapi malas, itu sangat memalukan. Tapi justru dosen seperti ini yang disukai oleh mahasiswa karena dianggap mampu memahami hati dan perasaan mahasiswa. Mungkin pembaca ada yang gak setuju dengan penuturan ku diatas, aku maklum sih pasti karena kalau  mahasiswa, anda termasuk yang salah pilih jurusan, kalau dosen pasti dosen yang kurang bertanggungjawab. Uups, sori yang salah mohon dikoreksi, saya cuma lagi belajar memperhatikan sekitarnya dan menulis kembali dengan penuh hati nurani.

Kalau dosen yang ngajarnya sungguh-sungguh, bahkan sampai mencoba beberapa metode agar si mahasiswa mengerti. Eh, malah kurang dihargai dan dianggap “terlalu serius” dan sudah gak jaman yang begituan. Kok rasanya jadi pengajar itu serba salah banget ya. Yang salah mahasiswanya atau pengajarnya. Ya dua-duanya saja biar aman. Toh, manusia gak  ada yang sempurna. Mahasiswa juga harus tobat jurusan kalau selama ini khilaf dan belajar menghargai dosennya juga pulang kerumah belajar kembali sesuai denga gaya sendiri, bisa jungkir balik, kejar-kejaran, gaya dada, terserah anda yang penting bahagia dan bisa. Dosen yang sangat-sangat kami  hormati juga mohon mengerti kami, kami berbeda. Mungkin selain memperdalam ilmu yang akan disampaikan juga mempelajari cara-cara mengajar yang mudah dan disukai. Jangan Cuma marah-marah kalau kami gak jadi mahasiswa sesuai harapan. Buktinya, kami bisa belajar serius dengan beberapa dosen, dan katakan “TIDAK” dengan beberapanya lagi.

Otak kanan Vs Otak Kiri 
Bagusan mana otak kanan atau otak kiri? Banyak pakar yang bilang dominanlah otak kanan karena otak kanan adalah otak kesuksesan, otak seorang pemimimpin, otak pengusaha. Sedangkan otak kiri, tukang ngafal dan ngitung alias thinking dan sensing. Tapi ada juga yang bilang keseimbangan antara otak kanan dan otak kiri. Saya bukan peneliti, jadi saya gak berhak mengatakan harus lebih aktif yang mana. Kanan, kiri atau tengah terserah anda, Buktinya JK bisa juga sukses dengan mengandalkan otak tengahnya. Kalau saya sendiri Dominan besar kanan alias otak kanan, Intuiting Introvet. Kanan, pendiam, 75 % dari diri sendiri 25 % lingkungan, gak suka ngomongin masalah pribadi, Dan gak pantang menyerah juga biasanya apapun yang diinginkan tercapai. Saya cocok jadi penulis, pengusaha, investor, marketing dll. Dan saya bisa belajar dengan baik dengan mengonsepkan sesuatu. Nah itu hasil scan sidik jari saya, berhubung gak ada uang untuk scan otak atau kornea mata, saya rasa sidik jari sudah cukup untuk menunjukan siapa saya, dimana kemampuan terbaik saya alias bakat alami. Dan Alhamdulillah, saya sangat nyaman setelah mengikuti test ini. Oya, yang paling membahagiakan adalah jadi ketauan saya bukan dominan otak kiri, soalnya saya merasa risih karena sikap beberapa orang yang mengatakan kalau dapat nilai raport delapan keatas berarti otak kanannya lemah dan yang paling malas belajar berarti dominan otak kanan. Dan tau sendirikan, nilai disekolah hanya menentukan 20% kesuksesan..hehe. Banyak buku yang sudah mengungkapkan ternyata yang dominan otak kanan lebih sukses dimasa depannya. Kalau yang pinter cuma bisa pengikut, jadi dosen, manajer. Si kanan bisa jadi bos besar, punya perusahaan, penulis terkenal dan lain-lain. Tapi aku pribadi tetap menghargai si dominan otak kiri kok. Tapi tetap, mulai lah sesuatu dari kanan, jadilah golongan kanan. Mungkin ini slogan yang cocok untuk otak kanan. Bukannya seimbang toh kiri kanan, kanan pemimpin, kiri pengikut, kanan penjual, kiri pembeli. Bingung kan. Keep positif saja.
Pengawas A Vs Pengawas B
Berhubung masih fres tentang ujian, maklum baru sebulan yang lalu final. Aku suka meperhatikan setiap dosen yang ngawas. Wow, aku salut sama beberapa yang intergritas dan profesionalnya tinggi. Tapi menurut pendapat teman-teman ku, dosen seperti itu gak seru, seperti gak pernah muda dan kuliah, ngawasnya seperti jagain anak SD. Ketat super duper menegangkan. Tetapi bukannya itu bagus ya, dari pada ngawas seperti jagain anak Tk A dan B, mahasiswa dibiarkan bebas, bebas melihat kekanan kekiri, melongok kebawah ngintip mantra asalkan gak saling melemparkan batu atau tonjok-tonjokkan, itu diangggap sah. Dan tenyata hasil polling membuktikan yang seperti ini disukai 99,9 % peserta ujian. Yang membingungkan ku, sebenarnya yang benar seperti apa ? Apakah anak-anak muda yang notabene otaknya masih fresh pantas diperbodohkan seperti itu ? Dan bukankan seharusnya kalau gak mampu lebih baik mundur, Wajar dunk nyontek otak matematika kuliah kedokteran. Memang ini menakutkan, tetapi bukanka bisa menyebabkan perderitaan berkepanjangan. Kalau aku sendiri dulunya saat memutuskan jurusan kuliah juga bukan pilihan sendiri tetapi memang keadaanya sudah terjadi. So aku lebih memilih menikmati, melakukan yang terbaik, belajar menurut metodeku sendiri. Dan aku juga menyediakan cukup banyak waktu bahkan melebihi waktuku ngulang pelajaran kuliah untuk melatih bakat alamiku. Aku sendiri tipe yang mudah bosan, aku bosan belajar hal-hal yang umum. So, selama ini sangat menikmati kalau ada mata kuliah terbaru, seperti medikal bedah yang baru-baru ini berhasil mencuri perhatianku. Aku suka belajar dengan hal-hal bisa bikin penasaran dengan dosen yang bisa memotivasi mahasiswa serta mengajar dengan intonasi dan bahasa tubuh yang lugas layaknya motivator. Tetapi didalam kenyataan gak ada yang sempurna, So aku mencoba mengulang di rumah dengan metodeku sendiri. Yang paling penting menurutku, kenali diri sendiri Deh. So Pengawas ujian bisa profesional dan gak disalahkan dalam kasus ini.

Teman Pelit Vs si baik hati
Kalau saat ujian, teman yang suka teriak kanan kiri adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Dan yang pelit (menurut PENDAPAT yang malas belajar, gak PD sama kemampuan sendiri. TITIK !! gak boleh bantah !) adalah anugrah yang nggak diharapkan. Berbeda dengan si pahlawan yang selalu dieluk-elukkan yang bisa mengantarkan mereka dapat nilai A bareng-bareng atau jatuh kejurang dengan nilai D dan E bersama-sama. Pengalaman ku sendiri saat masih suka diskusi saat menjawab soal ujian adalah merasa gak puas n gak percaya dengan kemampuan sendiri. Sangat berbeda jika ujian bisa jujur. Rasa PD nya bisa meningkat bukan hanya masalah mengisi kertas ujian tapi juga dalam kehidupan. 
Maaf teman-teman, ini asli  pendapat saya, yang kurang setuju bisa langsung menghubungi saya dan silahkan buat tulisan masing-masing..hehehe. Dan sori sori kalau agak  acak-acakanbacaannya, maklum si kanan memang selalu begitu..














Muda dan Membanggakan !

Muda, kaya, rajin ibadah. Belum lagi berbakti kepada orang tua. Semua orang juga pasti punya keinginan menjadi yang membanggakan seperti itu. Ntah menjadi anak orang kaya atau bahkan kaya akibat kerja keras sendiri.  Kalau memang sudah terlahir berkecupan,  kebanyakan anak muda malah gak bisa menggali potensi terbesar dalam hidupnya. Berbeda dengan yang terlanjur terlahir miskin, mau gak mau harus  memaksa diri untuk kerja keras. Apapun akan dilakukan demi sesuap nasi dan secercah harapan untuk mengubah masa lalu.
So, idealnya masa muda ngapain aja..


Muda penuh tenaga,kreativitas seharusnya juga dibarengi dengan penuh amal dan karya
Menjadi anak muda juga merupakan kebanggaan tersendiri. Saking menjadi kebanggaan banyak anak muda yang yang memaknai masa muda masa yang paling indah didalam sejarah kehidupan. Indah menurut kaca mata mereka indentik dengan foya-foya, ngabisin duit orang tua dan manfaatkan waktu untuk pacaran. Pertanyaannya kalau hal seperti itu disebut indah, mau gak jadi pecandu, terlibat seks bebas, masuk penjara biar lebih bahagia? Kalau masih normal pasti gak mau donk, yaa jadi pecandu mendekati tahap akhir untuk katagori foya-foya. Terlibat seks bebas akibat pacaran yang kebla-blasan, sekalian aja ngabisin duit orang tuanya biar lebih dan lebih bahagia. So, mulai sekarang mulai ganti yok, masa muda yang bijak seyogyanya adalah masa yang penuh amal dan karya. Dari pada ngabisin waktu untuk hal yang kurang bermanfaat kenapa gak belajar, berkarya, beramal sekaligus jadi “Icon “ anak muda yang positif. Bukan berarti ngajakin hidup susah lho, masi bisa senang-senang kok. Yang penting terus belajar dan management waktu dengan baik.


Contoh anak muda yang membanggakan.

Ada Raditya Dika Penulis Homuris Ternama Itu Lho, Mark Elliot Zuckerberg penemu Fb, dan banyak banget pengusaha-pengusaha muda yang bermunculan sekarang. Coba deh sediain waktu untuk sekedar searching tentang anak-anak muda berprestasi. Pasti kamu akan terkagum-kagum sekaligus dapat insipirasi untuk melakukan perubahan dalam hidupmu. Apapun itu yang penting bisa menjadi diri sendiri tetapi diri sendiri yang terbaik ya. Kamu pelajari deh gagasan, attitude dan perjuangan mereka yang luar biasa.


Tips menjadi sukses dimasa muda
Dimana-mana tips sukses sama saja. Menurut saya yang lebih penting punya mimpi, alasan yang kuat dan belajarlah dari yang terbaik. So, yang penting action. Gak papa, kalo kita Cuma baru bisa berubah satu langkah, besok kita bisa lari lebih kencang. Segala kemungkinana bisa terjadi dengan mudah di masa muda. Keep smiling.